Saba'na Nikua Hila-Hila atau dalam bahasa Indonesia dapat di artikan menjadi Sebabnya dikatakan Hila-Hila ditulis
oleh Hasan M. yang berumur 63 tahun (Pada tahun 1990) dan bekerja sebagai kepala lingkungan di Hila-Hila yang terletaknya terdapat di Kecamatan Bonto tiro 35 km dari Kota Bulukumba, Karangan ini menjelaskan bahwa ada dua kemungkinan sehingga nama Hila-Hila terjadi. Pertama, ada dua sumur kalau namanya digabung terdengar seperti Hila-Hila.
Kedua, sewaktu Datuk Tiro masih ada dan mengajar masyarakat untuk mengaji.
Mula-mula mereka tidak begitu pintar meniru kata “anlailaha illallah...”
sehingga orang berkata bahwa mereka akan pergi untuk alailah illallah. Oleh
sebabnya lidahnya agak sulit mereka berkata lahia-hila-hila.
Cerita Tau Konjo disusun dari tulisan yang disayembarakan pada tahun 1990 di lima kemacatan di Bulukumba atas kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bulukumba dengan Universitas Hasanuddin dan Koran Pedoman Rakyat.
Berikut ini dua halaman dari buku digital yang kami pindahkan langsung dari teks aslinya untuk anda baca.
Sumber :
UNHAS-SIL. 1990. Carita Tau Konjo ; riolo na kunni-kunnina Karangang Nukaminang Balloa :Makassar.
0 komentar:
Posting Komentar